Hidup Adalah Kesempatan Untuk Melayani Tuhan - Matius 201-16 Minggu, Lemah Putro, Februari 19, 2017 Pdm. Markus Budi Rahardjo Shalom, Kita disebut orang berbahagia bila dapat beribadah di rumah Allah sebab banyak orang mencari kebahagiaan namun belum mendapatkannya. Kebahagiaan apa yang ditawarkan oleh Firman Tuhan? Wahyu 13 menuliskan, “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat.” Perlu diketahui sasaran mendengarkan Firman Tuhan tidak cukup hanya sampai di kepala head untuk menambah pengetahuan tetapi harus menyentuh hati heart lalu dipraktikkan hand dalam keseharian hidup dan pelayanan untuk mencapai kebahagiaan sempurna. Introspeksi berapa lama kita telah mendengar Firman Tuhan? Puluhan, ratusan atau bahkan ribuan kali? Masalahnya, sudahkah Firman Tuhan jatuh di tanah hati yang subur untuk menghasilkan buah 100, 60 atau 30 kali lipat? Atau benih Firman Tuhan jatuh di hati bagaikan pinggir jalan sehingga benih diambil burung iblis? Atau benih Firman jatuh di tanah berbatu sehingga tumbuh sebentar saja karena tidak berakar dan benih cepat mati? Atau benih jatuh di semak berduri kemudian terimpit dan mati juga Mat. 131-8? Apa nasihat Rasul Paulus berkaitan dengan ibadah? 1 Timotius 47b-8 menuliskan, “Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya tetapi ibadah itu ber-guna dalam segala hal karena mengandung janji baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.” Ternyata ibadah sangat menentukan keberhasil-an kita selama hidup di bumi ini meskipun kita membutuhkan sandang, papan dan pangan sebab ibadah mencakup keselamatan kekal serta memberikan kekuatan saat menghadapi pergumulan dan goncangan dunia yang akan terjadi nanti Ibr. 1226. Mengenai ibadah dan pelayanan, Yesus memberikan perumpamaan tentang orang upahan di kebun anggur yang tertulis dalam Injil Matius 201-16. Melalui perumpamaan ini kita memperoleh pembelajaran antara lain Jangan menunda-nunda waktu dalam melayani Tuhan Mat. 201-6 ”Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. …Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur dipasar …Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi... Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula…” Ada lima kali kesempatan diberikan untuk bekerja dalam kebun anggur tersebut. Anehnya, pasar sebagai tempat penuh aktivitas/kegiatan berjual beli ditemukan kelompok orang menganggur bahkan sepanjang hari. Ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut adalah pemalas yang suka menunda-nunda kesempatan. Rasul Paulus mengatakan orang yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik adalah orang bebal/bodoh Ef. 515-17. Kepada pemalas dinasihatkan supaya belajar kepada semut yang bijak sekalipun tidak ada pemimpin, dia rajin mengumpulkan makanan Ams. 66-8. Pemazmur juga menasihatkan agar kita menghitung hari-hari agar kita beroleh hati yang bijaksana Mzm. 9012. Aplikasi hendaknya kita memanfaatkan waktu yang masih Tuhan karuniakan dalam perpanjangan umur ini untuk setia melayani-Nya. Melayani Tuhan dengan komitmen dan kesepakatan ay. 2 Terjadi kesepakatan antara tuan rumah dan pekerja-pekerja mengenai upah sedinar sehari untuk bekerja di kebun anggurnya. Dalam dunia bisnis, komitmen untuk menaati kesepakatan atau kontrak yang dibuat sangatlah diperlukan; jika kesepakatan ini dilanggar, sanksi atau denda telah menanti. Hal ini untuk menghindari seseorang gonta-ganti pekerjaan. Demikian pula dalam pekerjaan rohani, pelayanan memerlukan komitmen dan tanggung jawab untuk tidak bertindak semaunya sendiri asal asalan. Misal bila seseorang terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan, haruslah jelas komitmen awal sebelum melayani; jika tidak, ada kemungkinan besar orang tersebut kembali pada kehidupan lama dan tidak mau melayani lagi. Di zaman Taurat, seorang yang ingin menjadi imam yang melayani harus menaati peraturan dengan berkurban - Lembu jantan muda sebagai kurban penebus dosa Kel. 2914 - Domba jantan I sebagai kurban penyerahan ay. 15-18 - Domba jantan II sebagai kurban tahbisan ay. 19-22 Namun di era Perjanjian Baru, kurban-kurban tersebut sudah digenapi di dalam kurban Kristus Ibr. 1014. Juga kesepakatan upah bekerja dalam kebun anggur bernilai satu dinar berbentuk logam emas bergambar kaisar Romawi seberat ± 4,25 gram sehari. Dinar dipakai sebagai sarana pembayaran dalam perdagangan. Ternyata upah sedinar sehari cukup tinggi bagi seorang pekerja; jangan lupa orang yang melayani Tuhan juga mendapat upah seperti tertulis dalam Injil Matius 1929, “Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.” Aplikasi hendaknya kita tetap setia dan tidak mundur dari pelayanan apa pun yang terjadi sesuai dengan janji/komitmen kita kepada Tuhan. Melayani Tuhan tanpa sungutan dan iri hati ay. 11-15 Pekerja-pekerja yang bekerja lebih awal bersungut-sungut kepada tuan rumah karena upah mereka disamakan dengan upah pekerja yang masuk terakhir. Apa jawab si tuan rumah? Iri hatikah your eye evil = matamu menjadi jahat engkau karena aku murah hati? Waspada, dosa iri hati termasuk salah satu perbuatan daging yang menyebabkan kita tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah Gal. 519-21. Terbukti pekerja yang bersungut-sungut dan iri hati bekerja berdasarkan upah bukan karena kemurahan/kasih karunia. Ingat, Tuhan mengaruniakan segala sesuatu termasuk keselamatan bukan karena kita baik tetapi semata-mata karena anugerah-Nya Ef. 28. Implikasi orang yang melayani Tuhan ditandai dengan iri hati atau omelan melihat orang lain diberkati berakibat orang tersebut tertinggal alias tidak masuk dalam Kerajaan Surga. Sebaliknya, hendaknya kita melayani bagaikan hamba tidak ber-guna yang hanya melakukan apa yang harus kita lakukan Luk. 1710. Oleh sebab itu ucapkan syukur senantiasa kepada Tuhan atas berkat seberapa pun yang kita terima sebagai bentuk pemeliharaan-Nya. Maukah kita mengalami kebahagiaan sejati? Tekunlah beribadah mendengarkan Fir-man dan mempraktikkannya, layani Tuhan dengan komitmen tinggi tanpa menunda-nunda waktu dan kesempatan juga jangan bersungut-sungut apalagi iri hati maka Ia akan melimpahkan upah berkat-Nya baik di bumi ini maupun untuk kehidupan di masa mendatang itulah hidup kekal bersama-Nya. Amin.MengenalTiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan (Bagian Satu) dan menggunakan kesempatan ini untuk menyempurnakan kelompok orang ini. Melalui penderitaan manusialah, melalui kualitas mereka, dan melalui semua watak iblis orang-orang di negeri yang najis inilah Tuhan mengerjakan pekerjaan penyucian dan penaklukan-Nya
Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan, jangan sia- siakan waktu yg Tuhan bri hidup ini harus jadi berkat. 🥰🥰😇😇
AyatAlkitab untuk Referensi: "Bukan setiap orang yang memanggil-Ku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga; melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Banyak orang akan berkata kepada-Ku di hari itu kelak, Tuhan, Tuhan, bukankah kami telah bernubuat demi nama-Mu, telah mengusir setan-setan demi nama-Mu, dan melakukan banyak pekerjaan ajaib demi
Hidup Ini Adalah Kesempatan Hidup ini adalah kesempatan Hidup ini untuk melayani Tuhan Jangan sia-sia kan apa yang Tuhan beri Hidup ini harus jadi berkat Reff Oh Tuhan pakailah hidupku Selagi aku masih kuat Bila saatnya nanti Ku tak berdaya lagi Hidup ini sudah jadi berkat
4fKMfC.